Gangguan tidur memiliki banyak jenisnya, salah satu yang paling sering dialami adalah ‘ketindihan’. Fenomena gangguan tidur ini disebut juga sleep paralysis. Masyarakat Indonesia kerap mengaitkan fenomena ini dengan gangguan mistis. Jika dilihat secara medis, apa itu sleep paralysis? Bagi yang ingin mengenal apa itu sleep paralysis, simak artikel ini selengkapnya.
Sebenarnya, ‘ketindihan’ ini disebut juga sebagai kelumpuhan karena adanya gangguan saraf. Kelumpuhan ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi sangat mengganggu waktu istirahat Anda. Penelitian medis menyebutkan bahwa ‘ketindihan’ adalah gangguan tidur karena munculnya rasa tidak nyaman saat hendak beristirahat. Ada beberapa fakta lain tentang gangguan tidur ini yang sebaiknya Anda ketahui. Agar lebih rasional dalam menyikapi apa itu sleep paralysis, kenali beberapa fakta medisnya berikut ini.
Jika bertanya, apa itu sleep paralysis dan kapan waktunya terjadi? Jawabanya, sleep paralysis terjadi saat seseorang sedang tidur. Padahal, kelumpuhan ini bisa juga terjadi saat bangun tidur. Jika ‘ketindihan’ terjadi saat tertidur disebut hypnagogic, sedangkan, saat bangun tidur disebut hypnopompic.
Saat ‘ketindihan’, otak mengalami mimpi, namun otot tidak dapat bergerak. Kondisi tidak sinkron ini bisa terjadi saat seseorang masuk ke fase REM (Rapid Eye Movement) ketika tidur. Saat fase tersebut tidak diselesaikan, yang terjadi tubuh akan kesulitan bergerak karena terlambatnya sinyal dari otak untuk menggerakkan tubuh.
Mengenal fakta medis tentang apa itu sleep paralysis bisa dilihat dari penyebabnya. Orang dengan gangguan tidur seperti insomnia, narkolepsi, dan pola tidur yang berantakan rentan terkena ‘ketindihan’. Saraf menjadi terganggu sehingga otak kesulitan mengatur waktu tidurnya.
Selain itu, kelumpuhan tidur ini juga karena ketidakteraturan gelombang otak. Hal ini menyebabkan perasaan sadar padahal sedang bermimpi. Biasanya, fenomena ‘ketindihan’ ini akan membuat penderita berhalusinasi dan terlihat nyata.
Baca juga:
Inilah 5 Rekomendasi Jam Tidur untuk Orang Dewasa yang Tepat!
Kondisi sleep paralysis umumnya dialami pertama kali di usia remaja dan bisa dialami baik perempuan maupun laki-laki. Sleep paralysis bisa juga terjadi karena adanya faktor menurun dari anggota keluarga. Selain kurangnya tidur, sleep paralysis juga bisa terjadi karena jadwal tidur yang berubah-ubah, tidur telentang, penggunaan obat tertentu, dan riwayat penggunaan obat terlarang.
Apa itu sleep paralysis penting diketahui karena juga bisa disebabkan karena gangguan kecemasan yang terkadang tidak disadari. Gangguan kecemasan seperti bipolar, stres, panik, dan merasa tidak nyaman ketika tidur bisa membuat seseorang rentan ‘ketindihan’. Hal ini disebabkan karena saat mengalami hal demikian, penderita akan terjaga semalam suntuk, alhasil jadwal tidur menjadi berantakan.
Gangguan pola tidur ini berpotensi besar membuat kelumpuhan tidur. Untuk itu, sebaiknya atur kenyamanan ruang tidur. Selain membuat ruangan yang kondusif, pemilihan kasur dan aksesorisnya, seperti bantal, guling, sprei, dan selimut juga berpengaruh untuk mendukung tidur menjadi lebih nyenyak.
Bagi yang belum paham apa itu sleep paralysis, pasti akan menyamakannya dengan night terror. Padahal keduanya adalah dua hal berbeda. Ketindihan adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa menggerakkan tubuhnya saat tidur dan berhalusinasi. Saat mengalami ‘ketindihan’, otak akan tetap aktif dan bisa berhalusinasi, bahkan tampak nyata. Hal ini yang membuat sebagian besar masyarakat menganggapnya sebagai gangguan makhluk halus. Padahal, ada ketidaksinkronan antara otak dan otot tubuh.
Sedangkan, night terror biasanya akan membuat seseorang langsung bangun dari tidur dan seketika panik. Orang yang mengalami night terror tidak akan menyadari sekelilingnya, bahkan sesaat lupa di mana sedang berada.
Mengetahui apa itu sleep paralysis dan gejalanya merupakan hal penting karena mungkin saja beberapa gejalanya berikut ini terjadi pada diri Anda. Gejala sleep paralysis bisa terjadi ketika Anda mengalami kesulitan menggerakkan tubuh beberapa detik, bahkan sampai beberapa menit sesaat sebelum tidur atau sesudah bangun. Bisa juga dalam keadaan sadar, mengalami halusinasi yang menyebabkan rasa takut, merasa ada tekanan di bagian dada, kesulitan bernapas, berkeringat padahal tidak sedang kepanasan, merasakan nyeri di bagian otot atau kepala, serta muncul rasa paranoid. Beberapa gejala lainnya yang biasanya dialami, yakni rasa lelah sepanjang hari dan kesulitan tidur di malam hari.
Untuk mendiagnosis apakah Anda mengalami sleep paralysis atau tidak bisa ditentukan dari wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung dari ahlinya. Umumnya, dokter akan mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai pola tidur Anda dengan bertanya mengalami keluhan yang dialami dan membuat agenda tidur selama beberapa minggu ke depan untuk mencatat jam bangun setiap hari. Dokter pun umumnya akan menanyakan riwayat gangguan tidur sebelumnya, baik Anda maupun anggota keluarga yang pernah menderitanya. Selain itu, juga akan melakukan sleep study atau pemeriksaan ketika tidur, di mana Anda akan menginap di laboratorium tidur dan dokter mengevaluasinya mengenai kualitas, kondisi, serta gangguan tidur yang dialami.
Mengenal apa itu sleep paralysis secara medis tentu bermanfaat untuk mencegahnya apabila Anda atau kerabat mengalami hal tersebut. Setelah mengetahui apa itu sleep paralysis dari fakta-fakta di atas, sekarang Anda sudah tahu bukan bahwa sleep paralysis bukanlah fenomena gaib karena bisa dibuktikan secara medis.
Untuk mengatasi gangguan tidur ini, Anda bisa meningkatkan kenyamanan tidur, antara lain dengan tidur bersama pasangan. Cara ini hanya bisa dilakukan bagi yang sudah menikah ya. Anda bisa meminta pasangan mengelus punggung atau meminta dipeluk ketika sedang tidur agar menciptakan suasana yang nyaman dan tenang sehingga tidur pun lebih nyenyak.
Baca juga:
Lakukan Persiapan Tidur Berikut untuk Dapatkan Tidur Nyenyak
Selain itu, juga bisa diatasi dengan kenyamanan tempat tidur dengan menggunakan kasur nyaman untuk meminimalisir gangguan tidur satu ini. Apabila kasur Anda dirasa sudah mengeras, sudah tidak nyaman, dan sedang mempertimbangkan untuk membeli kasur baru,
Elite Springbed dapat menjadi solusinya.
Produsen springbed ternama di Indonesia ini menawarkan banyak pilihan tipe, model, dan ukuran springbed yang beragam. Bagi yang mengalami gangguan tidur, disarankan membeli produk Elite Springbed karena permukaan springbed menggunakan Fresh Comfort Latex yang membuat konstruksinya tidak terpengaruh oleh gerakan tubuh saat tidur sehingga lebih nyaman dan disarankan bagi orang yang mudah terbangun ketika tidur. Selain itu, tingkat keempukan yang ditawarkan Elite ada beragam, yaitu ada plush, medium, dan firm, sehingga bisa disesuaikan dengan kenyamanan Anda.
Ada pula berbagai pilihan aksesoris kasur yang bisa melengkapi kenyamanan tidur Anda. Mulai dari bantal, guling, sprei, bed cover, matras protector, latex topper, hingga masih banyak lainnya. Cek
katalognya untuk melihat produk Elite Springbed secara lengkap.
Selain keunggulan tersebut, Elite Springbed pun menggunakan teknologi Sanitized pada seluruh produknya, yang mana teknologi ini dapat melindungi kasur dari jamur, bakteri, tungau, dan kuman yang bersarang. Tak hanya itu, disisipkan pula teknologi Viro Clean yang dapat membuat kasur terlindungi secara aman 99,95% dari virus sehingga tidur pun jauh lebih aman.
Thank you for subscribing to our newsletter!
Oops, there was an error. Please try again later.