Parasomnia adalah gangguan tidur yang menunjukkan perilaku tidak biasa yang terjadi saat kamu baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur. Selain membuatmu sulit tidur dengan nyenyak, parasomnia juga mengganggu orang yang tidur di dekatmu.
Orang dengan parasomnia bisa berbicara, berjalan, atau berperilaku agresif saat tidur. Ketika hal tersebut terjadi, orang di sekitar akan mengira kamu sedang terbangun. Biasanya penderita parasomnia tidak bisa mengingat hal-hal yang telah dilakukan ketika terbangun nanti. Bahkan penderita juga dapat kesulitan untuk tidur kembali jika terbangun karena perilaku tersebut.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab parasomnia. Meski begitu, banyak yang menduga penyebab parasomnia adalah faktor genetik karena banyak kasus parasomnia terjadi menurun dalam riwayat kesehatan keluarga.
Selain itu beberapa hal lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami parasomnia adalah:
Baca juga: Narkolepsi adalah Gangguan Tidur Kronis, Kenali Cara Mengobatinya Disini!
Gangguan parasomnia dapat berupa berbagai bentuk gejala abnormal saat seseorang sedang tidur, seperti
Tidak banyak yang tahu, salah satu bentuk parasomnia adalah somnambulisme. Bentuk gangguan parasomnia bernama lain somnambulisme ini muncul saat kamu keluar dan berjalan dari tempat tidur dalam kondisi masih tidur.
Saat mengalami kondisi ini kamu akan merasa takut dan berperilaku abnormal saat tidur, seperti berteriak hingga memukul dan menendang saat tidur. Kondisi ini bisa bertahan mulai dari 30 detik hingga tiga menit lamanya. Namun kamu tidak akan mengingatnya saat terbangun.
Sering disalah artikan sebagai fenomena ‘ketindihan’. Kondisi medis ini ditandai dengan kesulitan menggerakkan tubuh saat baru mulai tertidur atau saat terbangun. Kondisi ini juga bisa terjadi beberapa kali dalam sekali tidur.
Baca juga: Bukan Mistis! Begini Cara Bangun dari Sleep Paralysis
Enuresis atau mengompol terjadi akibat gagal bangun saat kandung kemih sudah terasa penuh. Kondisi ini bisa dialami oleh orang dewasa karena faktor keturunan, mengidap diabetes, infeksi saluran kencing, sleep apnes, hingga beberapa gangguan kesehatan mental seperti stres.
Salah satu bentuk parasomnia adalah mengigau. Hal ini terjadi karena stres yang sedang dialami, demam tinggi, atau saat mengalami gangguan tidur lainnya.
Sindrom kepala meledak (EHS) terjaid dengan persepsi mendengar suara keras seperti ledakan saat akan mulai tertidur atau saat terbangun.
Bruksisme adalah gerakan menggesekkan gigi pada rahang atas dan bawah secara berlebihan dalam keadaan tak sadar. Kondisi ini bisa menyebabkan lelah dan tidak nyaman pada otot gigi dan rahang hingga luka pada bagian gusi.
Jenis pengobatan parasomnia tergantung pada jenis gangguan tidur yang dialami. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta mempelajari riwayat kesehatanmu, seperti pola tidur, obat-obatan yang dikonsumsi, gaya hidup, kondisi kejiwaan, serta riwayat parasomnia dalam keluarga. Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter akan memberikan penanganan yang disesuaikan dengan penyebab parasomnia, bisa dengan pemberian obat atau terapi.
Thank you for subscribing to our newsletter!
Oops, there was an error. Please try again later.